Tahun 2012, 60 Persen Anak di Banda Aceh Tidak Bisa Baca Alquran
26 Desember 2013
Wakil Wali Kota Banda Aceh Iliza Saaduddin Djamal mengatakan, berdasarkan hasil survei pada tahun 2012, hanya 40 persen anak-anak di Banda Aceh yang bisa membaca Alquran, sedangkan selebihnya tidak.
"Tahun 2012, itu merupakan tugas yang sangat besar bagi kami terhadap generasi muda di Banda Aceh, karena hanya 40 persen anak-anak yang bisa membaca Alquran," kata Wakil Wali Kota Banda Aceh Iliza Saaduddin Djamal pada malam renungan memperingati 9 tahun tsunami, Rabu (25/12) malam, di Banda Aceh.
Sedangkan pada tahun 2011, Illiza menambahkan, di Kota Banda Aceh juga pernah mengalami Tsunami moral, dengan adanya pendangkalan Aqidah terhadap generasi muda.
"Pada 2011 tersebut, ada ratusan generasi muda yang menjadi korban pendangkalan aqidah dengan mengikuti aliran sesat. Saat itu begitu besar tantangan dan rintangan yang harus kami hadapi, untuk mengembali generasi muda kejalan yang lurus, karena apabila Aqidah generasi muda sudah hancur, maka akan hancurlah generasi kedepan nantiknya," tambahnya.
Namun dalam tahun 2013 sendiri, Iliza Saaduddin Djamal menjelaskan, dari data tim survei Pemko Banda Aceh, terdapat 98 persen anak-anak sudah bisa membaca Alquran, dimana hal tersebut merupakan pencapaian Pemko Banda Aceh dalam memperbaiki akhlak generasi muda.
"Dari 98 persen yang bisa baca Alquran, 2 persen lagi tidak bisa baca Alquran dengan alasan bahwa tidak pernah mendengarkan orang tuanya mengaji. Kami sudah sedikit puas dengan apa yang sudah kami capai saat ini, dengan 98 persen tersebut kita harapkan generasi muda pada tahun 2014 sudah 100 persen bisa membaca Alquran," imbuh Illiza.(Fauzul Husni)
sumber: http://acehonline.info/detail.php?no_berita=6136