Taktik Perang Apa yang Digunakan Pejuang Aceh Saat Melawan Belanda?

Perang Aceh melawan Belanda meletus pada tahun 1873 dan baru berakhir pada tahun 1904. Selama tiga dekade pertempuran, setidaknya ada delapan tokoh Perang Aceh, yaitu:

  1. Sultan Mahmud Syah
  2. Sultan Muhammad Daud Syah
  3. Komandan Polem
  4. Tengku Cik di Tiro
  5. Teuku Umar
  6. Cut Nyak Dien
  7. Cut Meutia
  8. Laksamana Malahayati

Para pejuang Aceh menerapkan strategi perang untuk bisa menghalau kekuatan Belanda.

Lanas, taktik perang apa yang digunakan para pahlawan Aceh melawan Belanda?

Perang Aceh yang dipimpin oleh para pahlawan menggunakan taktik perang gerilya.

Perang gerilya adalah taktik yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, cepat, dan melalui sabotase.

Menurut sejarah, taktik ini dianggap sangat membantu para pejuang untuk menyerang musuh yang memiliki banyak pasukan.

Dengan taktik gerilya, musuh diyakini bingung dan kehilangan arah. Sebab, taktik ini dilakukan dengan cara mengecoh, mengecoh, dan menyerang secara tiba-tiba dengan mengontrol kecepatan, sehingga musuh tidak punya kesempatan untuk membalas.



1881-1896

Dalam Perang Aceh, taktik perang gerilya dilakukan sejak tahun 1881 dan berlanjut hingga tahun 1903.

Pada tahun 1881, pasukan Aceh yang dipimpin oleh Teuku Umar bersama Panglima Polim dan Sultan melawan Belanda secara gerilya.

Teuku Umar saat itu berpura-pura bekerja sama dengan Belanda untuk mendapatkan senjata mereka.

Sementara itu, pada tahun 1883, Gubernur Hindia Belanda Van Teijn juga melakukan hal yang sama, yakni mencoba memanfaatkan Teuku Umar untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Aceh.

Ketika Teuku Umar berpura-pura bekerja sama dengan Belanda, ia berhasil menaklukkan pos pertahanan Belanda di Aceh.

Teuku Umar terus berpura-pura mendapatkan peran yang jauh lebih besar di hati Belanda.

Dengan gaya yang sangat meyakinkan, Umar berhasil menaklukkan Belanda. Bahkan keinginannya untuk menambah panglima sebanyak 17 orang dan 120 prajurit dikabulkan oleh Belanda.

Tanpa disadari, Teuku Umar telah berhasil mengumpulkan banyak pasukan untuk melawan Belanda.

Pada tahun 1884, Teuku Umar berlabuh ke Aceh Barat bersama 32 tentara Belanda, yang dikabarkan tewas di tengah laut.

Tidak hanya itu, dikabarkan pula bahwa semua senjata dan perlengkapan tentara Belanda telah disita oleh Teuku Umar.

Setelah senjata terkumpul, Teuku Umar membagikan jarahan kepada para pejuang Aceh dan bersiap untuk melawan Belanda.

Menghadapi perlawanan Teuku Umar dan pasukannya, Belanda mulai kewalahan.

Belanda sendiri berusaha menghadapi tentara Aceh dengan menerapkan strategi konsentrasi stelsel, yaitu mengkonsentrasikan pasukan agar bisa lebih terkonsentrasi.

Namun taktik ini dirasa masih belum cukup efektif, sehingga Belanda kembali menerapkan strategi baru dengan mendatangkan Snouck Hurgronje untuk mempelajari sistem sosial masyarakat Aceh.

Akhirnya berkat peran Snouck Hurgronje, taktik gerilya Aceh dipatahkan dan Teuku Umar gugur dalam pertempuran di Meulaboh pada tahun 1899.

1902-1903

Sepeninggal Teuku Umar, Sultan dan Panglima Polem memilih nomaden (berpindah-pindah) untuk menghindari Belanda.

Kemudian, istri Teuku Umar, Cut Nyak Dien menggantikan suaminya sebagai pemimpin.

Selama Sultan, Panglima Polem, dan Cut Nyak Dien berperang, rupanya taktik perang gerilya ditiru oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Heutsz.

Van Heutsz membentuk pasukannya sendiri untuk menguasai hutan Aceh dan mencari, mengejar para gerilyawan, lalu menculik mereka.

Salah satu tokoh yang pernah diculik oleh Belanda adalah putra Panglima Polem dan adiknya Cut Po Radeu pada tahun 1902.

Pada akhirnya, Panglima Polem memutuskan untuk menyerah dan melarikan diri ke Lhokseumawe pada tahun 1903.

Tidak lama kemudian, Kesultanan Aceh runtuh karena tidak mampu lagi menahan gempuran Belanda.

Meski kondisi Aceh sudah semrawut, semangat masyarakat untuk mengusir penjajah tetap membara.

Referensi:

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. (2008). Sejarah Nasional Indonesia V: Kemunculan Penjajahan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 

sumber : https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/03/100000879/apa-taktik-perang-yang-digunakan-pejuang-aceh-dalam-melawan-belanda?page=all

Maverick Unemployed, but i am happy

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel