Tradisi Berbagi Kanji Rumbi Di Gampong Beurawe Banda Aceh

Pemandangan yang hanya bisa dilihat saat bulan Ramadhan bisa dilihat di Masjid Al Furqon di Gampong Beurawe, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Berbagai wadah berbagai warna dan ukuran tertata rapi di atas meja panjang di sisi kanan halaman masjid.

Wadah-wadah tersebut disimpan warga untuk menampung kanji rumbi, makanan khas Ramadhan di Aceh yang disiapkan oleh pengurus masjid. Setiap hari selama Ramadhan, pengurus masjid membagikan hidangan tersebut kepada warga.

“Sejak hari pertama puasa kami sudah mulai memasak. Tepung kanji ini dibagikan kepada masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya,” kata Budi Dharma yang biasa disapa Bang Agam, juru masak kanji rumbi.

Kanji rumbi adalah sejenis bubur. Hidangan ini terbuat dari nasi, udang cincang, wortel cincang, seledri, jahe, serai dan bumbu halus. Selain udang, terkadang ditambahkan daging cincang ke dalam adonan. Semua bahan tersebut dimasak dengan air dalam panci besar hingga menjadi bubur.




Selama Ramadhan, dua panci dan dua kompor gas untuk memasak kanji rumbi disiapkan di halaman Masjid Al Furqon. Si juru masak biasanya mulai memasak kanji rumbi setelah shalat dzuhur.

Setelah dua hingga tiga jam, pati rumbi siap dibagikan kepada warga. Dua kaleng besar tepung sagu biasanya cukup untuk mengisi mangkuk lebih dari 100 orang.

Sebelum adzan dikumandangkan, satu persatu warga mendatangi kompleks Masjid Al Furqan untuk mengecek apakah wadah yang mereka simpan sudah terisi pati ilalang. Warga yang mangkoknya berisi tepung sagu kemudian dibawa pulang untuk berbuka puasa.

Pengurus Masjid Al Furqon Gampong Beurawe selama bulan puasa selalu menyajikan bubur berbumbu. Warga bisa meminta kanji rumbi untuk dibawa pulang atau disantap saat berbuka puasa di masjid.

Setiap hari pengurus masjid membutuhkan dana sekitar Rp. 1,6 juta untuk menyiapkan dua pot kanji rumbi. Jadi dalam sebulan, manajemen harus menyiapkan dana sekitar Rp. 48 juta untuk menyajikan kanji rumbi kepada warga selama sebulan penuh.

Pengurus masjid menerima sumbangan dana dari masyarakat Beurawe untuk melayani kanji rumbi. Masyarakat desa ingin mempertahankan tradisi berbagi kanji rumbi selama bulan Ramadhan dengan memberikan sumbangan dana.

Zulfikar, warga Banda Aceh, mengatakan selalu ada kerinduan untuk menikmati kanji rumbi setiap bulan Ramadhan. Di luar bulan Ramadhan, makanan khas ini jarang ditemukan. "Kemarin saya telat ke sini, jadi tidak kebagian. Alhamdulillah hari ini dapat," ujarnya.

Tepung rumbi tidak hanya enak untuk disantap. Masyarakat Aceh percaya bahwa kuliner yang kaya akan bumbu rempah ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti untuk meredakan gangguan kesehatan seperti masuk angin, kolesterol, gangguan lambung dan hipertensi.

Maverick Unemployed, but i am happy

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel